arief basari

Jabatan : Antara Sorga dan Neraka

Apa yang terbayangkan bagi kita sesaat kita mendapatkan jabatan. Salah satunya bingung dan banyak juga diantaranya membusungkan dada. Jabatan akan meninggikan seseorang dalam pandangan Allah dan manusia dan sebaliknya jabatan akan meruntuhkan seseorang dimata Allah dan manusia dan menjuruskan manusia dekat dengan kesengsaraan dan neraka. Jabatan sebagai amanah dan musibah perlu kita sikapi dengan baik.

Sebuah hadis yang diriwayatkan dari Abu Dzar RA Ia berkata “saya bertanya, ‘Wahai Rasulullah, mengapa engkau tidak memberi jabatan kepadaku? Maka beliau menepak bahuku, kemudian bersabda, ‘Wahai Abu Dzar, sungguh kamu seorang yang lemah, sedangkan jabatan adalah suatu kepercayaan, yang pada hari kiamat merupakan suatu kehinaan dan penyesalan, kecuali bagi pejabat yang dapat memanfaatkan hak dan menunaikan dengan sebaik-baiknya. (HR. Muslim)

Pelajaran yang dapat kita ambil dari hadis Rasulullah di atas bahwasanya digambarkan kepada kita bagaimana cintanya Rasulullah kepada para sahabat-sahabatnya dan umatnya. Beliau tidak ingin para sahabat dan umatnya terjerumus ke dalam jurang keaniayaan. Beliau menginginkan semua sahabat-sahabat dan umatnya selamat dan sejahtera baik dunia maupun akhirat. Cintanya Rasulullah kepada para sahabat dan umatnya seperti cintanya beliau kepada dirinya sendiri.

Seorang pejabat adalah seorang yang mampu menempatkan sesuatu secara professional, dengan baik, memiliki visi ke depan tidak hanya kepentingan sesaat, pendek dan semu, mampu menunaikan kewajiban dan hak dengan sebaik-baiknya dan mapu berpikir jauh ke depan tidak hanya memikirkan dunia namun sampai jauh ke depan memikirkan negeri akhirat.

Hadis tersebut diatas mewanti-wanti kepada kita umat islam khususnya bagi kita yang memegang jabatan atau kekuasaan bahwa sesungguhnya jabatan adalah amanah, Amanah dari Allah dan juga amanah dari orang lain.

Prof. Dr. Quraish Shihab dalam tafsirnya al Misbah mengartikan ‘Amanah adalah sesuatu yang di serahkan kepada pihak lain untuk dipelihara dan dikembalikan bila tiba saatnya atau bila di minta oleh pemiliknya. Amanah adalah lawan dari khianat. Ia tidak di berikan kecuali kepada orang yang di nilai oleh pemberinya dapat memelihara dengan baik apa yang di berikannya itu.

Agama mengajarkan bahwa amanat / kepercayaan adalah asas keimanan. Berdasarkan sabda Nabi SAW, “ Tidak ada iman bagi orang yang tidak memiliki amanah.” Selanjutnya, Amanah yang merupakan lawan dari khianat adalah sendi utama interaksi. Amanah tersebut membutuhkan kepercayaan, dan kepercayaan itu melahirkan ketenangan batin yang selanjutnyamelahirkan keyakinan.

Jabatan dan kekuasaan adalah amanah dari rakyat, karena selain atas izin Allah, seorang bisa menjadi pemimpin / penguasa pasti melibatkan andil besar dari rakyatnya, apalagi dalam konteks kenegaraan seperti negara Indonesia yang dalam lima tahun sekali rakyat Indonesia memilih secara langsung para pengemban amanah.

Hadis diatas juga mengingatkan kepada kita terutama yang diberi kepercayaan untuk mengemban amanat. Bahwa siapa saja yang menyia-nyiakan dan mengkhianati amanah akan mendapatkan malapetaka, kehinaan dan penyesalan yang besar tidak hanya di dunia bahkan sampai ke negeri akhirat.

Bagi pemimpin yang menggunakan jabatannya secara adil dan bijaksana, yang senantiasa mencintai dan dicintai rakyatnya serta mendahulukan kepentingan rakyat dan bangsanya diatas kepentingan pribadi, keluarga, partai / kelompoknya akan mendapatkan tempat yang terhormat disisi Allah SWT, dia akan mendapat pertolongan dan perlindungan dari Allah SWT saat tidak ada satu pun yang bisa melindung kecuali Dia, dan maka akan semakin tinggi jua derajatnya dimata rakyatnya.

Tentu saja untuk mendapatkan predikat sebagai pemimpin atau pejabat yang adil tidaklah mudah. Perlu perjuangan, pengorbanan, dan keikhlasan, dengan kesungguhna hati dan kesabaran. Dan itu bisa dimulai dari hal-hal yang mendasar. Salah satunya adalah dia harus tahu betul apa saja yang menjadi hak-hak dan kewajibannya kemudian ia memanfaatkan dan menunaikan semua hak dan kewajiban itu dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasulnya.

http://www.nuansaislam.com
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. basari.news - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger