arief basari

Featured Post Today
print this page
Latest Post

Si Pudin Mancilok Cubadak ( Si Pudin Mencuri Nangka )

Si Pudin Mancilok Cubadak

Ada sebuah cerita logat Minang yang kelihatannya kocak tapi memiliki makna yang mendalam. Begini kisahnya :

Suatu ketika si Pudin melewati jalanan yang penuh dengan buah Nangka. Melihat ada buah Nangka yang sudah matang, terbersik keinginan si Pudin untuk mengambilnya. Tanpa pikir panjang si Pudin memanjat pohon Nangka tersebut kendatipun itu bukan tanaman Nangka miliknya.

Setiba diatas pohon sembari tengah memetik buah Nangka itu, secara tak disengaja lewat Inyiak wali dan secara spontan melihat si Pudin yang tengah memetik buah Nangka tersebut.

Karena Inyiak wali tahu betul kalau pohon Nangka yang dipanjat si Pudin bukan miliknya, dengan suara lantang Inyiak wali bersorak " hoi Pudin, cubadak sia nan wa ang ambiah duh, capeklah turun," ajak Inyiak wali dengan suara agak serak.

Dengan tergopoh-gopoh si Pudin turun langsung dari pohon Nangka dan langsung menemui Inyiak wali. "Manga inyiak hariak-hariak aden tadi, kok jatuh aden tadi, patah-patah tulang den atau langsuang aden mati, lai kabatangguangjawab nyiak nanti," kata si Pudin dengan ketusnya.

Tidak cukup dengan itu, si Pudin terus mengerutu pada nyiak wali. "Nyampang jatuah aden tadi dan patah-patah tulang den satibo dibawah atau mati aden sakalian, lai namuah nyiak wali mamaliharo anak-anak den, nyiak wali kan tau kalau anak-anak aden masih ketek," kata si Pudin dengan emosinya.

Tanpa pikir panjang si Pudin langsung saja berlalu dan meninggalkan nyiak wali yang lagi termangu dan menatap gaya si Pudin dengan penuh keheranan.

Sambil menghela nafas panjang inyiak wali ngomong pada dirinya sendiri. "Begitulah manusia, ketika mereka diingatkan akan sikap dan perilakunya yang tidak pada tempatnya, mereka selalu mencari pembenaran diri tanpa mengevaluasi sikap dan perilakunya sendiri.

Contoh saja si Pudin, ketika diingatkan supaya jangan mencuri milik orang, dia marah-marah. Nan dibahas si Pudin satibo dibawah pohon, baa mangko nyiak wali hariak-hariak aden tadi, kok tajatuh den, lai kabatangguangjawab nyiak. Nan cubadak nan diciloknyo luponyo kalau itu karajonyo salah, malahan tanpa doso, cubadak tu dibaoknyo pulang.

Padohal nan dihariak nyiak wali tadi, dek karanonyo manciluik punyo urang lain.....tapi anehnyo inyo pulo nan ma hariak-hariak nyiak wali satibo dibawah, baa mangko ba hariak-hariak no tadi........bak kato nyiak wali, tasarah dek wa ang selah lai Pudin....tekan den mancaliak parangai wa ang....jan biasokan juo mancaliak masalah tun di ujuang masalah Pudin tapi uruiklah masalah tu dari pangkanyo.....ba mangko aden hariak wa ang tadi, dek karano wa ang mancilok cubadak urang...kalau ndak mancilok wa ang tadi, manga juo ka aden hariak wa ang....Pudin...Pudin.....aneh memang dunia ini......hehehe dunia wale....kali.... By : IC
0 komentar

PELAJARAN DARI POHON


PELAJARAN DARI POHON

Pohon tidak makan dari buahnya sendiri. Buah adalah hasil dari pohon.
Dari mana pohon memperoleh makan? Pohon memperoleh makan dari tanah. Semakin dalam akarnya makin banyak nutrisi yang diserap.

"Ada Proses" tekanan begitu hebat ketika kita menginginkan hasil yang luar biasa. Seperti juga pegas yang memiliki daya dorong kuat ketika ditekan.

1. Pohon tidak tersinggung ketika buahnya dipetik orang.
Kadang kita protes, kenapa kerja keras kita yang menikmati justru orang lain. Inilah "PRINSIP MEMBERI"

"Kita bekerja bukan hanya untuk hidup tetapi bekerja untuk menghasikan buah...'
Kita bekerja keras supaya kita dapat memberi lebih banyak kepada orang yang membutuhkan.
Jadi bukan untuk kenikmatan sendiri.

Cukupkanlah diri kita dengan apa yang ada pada kita, tapi tidak pernah ada kata cukup untuk memberi orang lain dengan pemberian kita.
Orang yg bisa berkelebihan bukanlah orang yg menghasilkan yg terbanyak, tetapi dia adalah orang yang masih bisa menyisihkan sebagian dari hasilnya untuk membantu orang lain.

2. Buah yang dihasilkan pohon itu menghasilkan biji, dan biji itu menghasilkan multiplikasi.
Ini bicara tentang bagaimana hidup kita "Memberi Dampak Positif" terhadap orang lain.

Pemimpin itu bukan masalah posisi/ jabatan, tapi seorang pemimpin itu lebih mengenai bagaimana bisa mananamkan pengaruh & inspirasi kepada orang lain & selalu bisa menjadi berkat untuk org lain.

Mari belajar menjadi seperti pohon yang bermanfaat...
— bersama Humas Agam.
0 komentar
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. basari.news - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger